PERCOBAAN
II
RANGKAIAN RESISITIF ( PARALEL )
I.
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mendefinisikan
Beban Resistif Murni
2. Menghitung
dan Mengukur tahanan tunggal yang ekivalen dengan sekumpulan Lampu Pijar
3. Menerapkan
Hukum Kirchoff Arus
4. Menyambungkan
dan menghitung rangkaian paralel lampu pijar
II. ALAT
DAN BAHAN
1. Sumber
AC 220 Volt, 50 hz 1 sumber
2. Miliamperemeter
AC 1
buah
3. Voltmeter
1
buah
4. Lampu
pijar 15 watt/ 220 volt 1
buah
5. Lampu
pijar 25 watt/ 220 volt 1
buah
6. Kabel
konektor secukupnya
III. LANDASAN
TEORI
Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik
yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem
tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah
kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat
arus listrik yang ke luar percabangan itu. Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I
Kirchoff, perhatikanlah rangkaian berikut ini
IV. PROSEDUR
PERCOBAAN
Warning : Ketika berhadapan dengan
tegangan AC dalam Eksperimen laboratorium, Jangan melakukan penyambungan
apabila daya masih on! Daya harus dimatikan setiap selesai
Gambar : Rangkaian Paralel 2 Lampu
pijar
Tahanan
pada Lampu secara individual :
R1
= V ² /P ohm R2 = V ² /P ohm
Tahanan
Total : Rt = R1 // R2
Arus
total (It) = Vs/Rt Arus individual
Tegangan : I1 = V1/R1 ; I2 = V2/R2
Vt = V1 = V2 = Vs
Daya
individual :
P1 = I² x R1; P2
= I² x R2
Daya
Total : Pt = I² x Rt atau Pt = P1+P2 atau
Pt = Vs x It Watt
V. HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hubungkan
Rangkaian Seperti dibawah ini :
Dengan
menggunakan Voltmeter, ukurlah tegangan rangkaian :
Tabel Pengukuran Tegangan :
Nilai Teori
|
Praktek
|
% Error
|
|
Vt
|
218,9 volt
|
228,9 volt
|
4,37 %
|
V1
|
219,37 volt
|
228,7 volt
|
4,07 %
|
V2
|
218,77 volt
|
228,6 volt
|
4,3 %
|
Tabel Pengukuran Arus :
Nilai Teori
|
Praktek
|
% Error
|
|
It
|
0,181 A
|
0,177 A
|
2,2 %
|
I1
|
0,068 A
|
0,07 A
|
2,86 %
|
I2
|
0,113 A
|
0,106 A
|
6,19 %
|
Perhitungan
tegangan dan arus secara teori :
Pertanyaan :
1.
Sebutkan ciri – ciri Rangkaian Paralel :
Jawab :
-
Tegangan sumber sama besar dengan
tegangan pada masing – masing hambatan
-
Arus sumber adalah penjumlahan arus pada
tiap – tiap hambatan.
2.
Hitunglah daya individual dan daya total
:
|
3. Dari
pengamatan anda terhadap kedua lampu tersebut, manakah yang paling terang? Dan
mengapa demikian ?
Jawab :
Lampu
yang paling terang adalah lampu 2 (25 Watt), karena mempunyai daya yang lebih
besar dibanding lampu 1 (15 Watt)
VI. KESIMPULAN
1. Dalam
perhitungan hasil antara teori dan praktek terdapat perbedaan, diantaranya
adanya tegangan pada saat praktek lebih besar dan alat ukur yang kurang
presisi.
2. Dalam
rangkaian paralel ini, lampu pijar dengan nameplate 25 watt akan menyala lebih
terang dibanding 15 watt, karena dengan tegangan yang sama besar, lampu dengan
daya yang lebih besar (25 watt) akan menerima arus yang lebih besar dibanding
lampu dengan daya yang lebih kecil (15 watt).
3. Besarnya
tegangan yang mengalir pada tiap – tiap beban yang dirangkai secara paralel
adalah sama besar.
VII.SARAN
1. Demi
kelancaran praktek, persiapkan dan cek kondisi alat dan bahan.
2. Alat
ukur yang ada di kampus diperbanyak.
3. Pada
waktu praktek jangan banyak bergurau.
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
1. Modul
Praktek Politeknik Saint Paul Sorong
2. Internet
: http://trensains.com/hukum_kirchhoff.htm