Welcome To Blog Unit Produksi Teknik Elektro Poltek St Paul

Jumat, 30 November 2012

RANGKAIAN RESISITIF ( PARALEL )



PERCOBAAN II
RANGKAIAN RESISITIF ( PARALEL )


I.         TUJUAN PRAKTIKUM
1.    Mendefinisikan Beban Resistif Murni
2.    Menghitung dan Mengukur tahanan tunggal yang ekivalen dengan sekumpulan Lampu Pijar
3.    Menerapkan Hukum Kirchoff Arus
4.    Menyambungkan dan menghitung rangkaian paralel lampu pijar

II.      ALAT DAN BAHAN
1.      Sumber AC 220 Volt, 50 hz             1 sumber
2.      Miliamperemeter AC                                    1 buah
3.      Voltmeter                                          1 buah
4.      Lampu pijar 15 watt/ 220 volt                      1 buah
5.      Lampu pijar 25 watt/ 220 volt                      1 buah
6.      Kabel konektor secukupnya

III.   LANDASAN TEORI
Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I Kirchoff, perhatikanlah rangkaian berikut ini
hukum_I



IV.   PROSEDUR PERCOBAAN
Warning : Ketika berhadapan dengan tegangan AC dalam Eksperimen laboratorium, Jangan melakukan penyambungan apabila daya masih on! Daya harus dimatikan setiap selesai
Gambar : Rangkaian Paralel 2 Lampu pijar

Tahanan pada Lampu secara individual :
R1 = V ² /P ohm               R2 = V ² /P ohm

Tahanan Total : Rt = R1 // R2

Arus total (It) = Vs/Rt     Arus individual Tegangan : I1 = V1/R1 ; I2 = V2/R2
Vt = V1 = V2 = Vs

Daya individual :
P1 = I² x R1;        P2 = I² x R2
Daya Total : Pt = I² x Rt  atau     Pt = P1+P2      atau Pt = Vs x It Watt






V.      HASIL DAN PEMBAHASAN

Hubungkan Rangkaian Seperti dibawah ini :

Dengan menggunakan Voltmeter, ukurlah tegangan rangkaian :

Tabel Pengukuran Tegangan :
Nilai Teori
Praktek
% Error
Vt
218,9 volt
228,9 volt
4,37 %
V1
219,37 volt
228,7 volt
4,07 %
V2
218,77 volt
228,6 volt
4,3 %

Tabel Pengukuran Arus :
Nilai Teori
Praktek
% Error
It
0,181 A
0,177 A
2,2 %
I1
0,068 A
0,07 A
2,86 %
I2
0,113 A
0,106 A
6,19 %





Perhitungan tegangan dan arus secara teori :


 












Pertanyaan :
1.                            Sebutkan ciri – ciri Rangkaian Paralel :
Jawab :
-           Tegangan sumber sama besar dengan tegangan pada masing – masing hambatan
-            Arus sumber adalah penjumlahan arus pada tiap – tiap hambatan.

2.                            Hitunglah daya individual dan daya total :
P1 = V1 . I1
     = 219,37 . 0,068
     = 14,92 Watt

P2 = V2 . I2
     = 218,77 . 0,113
     = 24,72 Watt

Pt = P1 + P2
     = 14,92 + 24,72
     = 39,64  Watt




 
Jawab :











3.    Dari pengamatan anda terhadap kedua lampu tersebut, manakah yang paling terang? Dan mengapa demikian ?
Jawab :
Lampu yang paling terang adalah lampu 2 (25 Watt), karena mempunyai daya yang lebih besar dibanding lampu 1 (15 Watt)



VI.   KESIMPULAN
1.    Dalam perhitungan hasil antara teori dan praktek terdapat perbedaan, diantaranya adanya tegangan pada saat praktek lebih besar dan alat ukur yang kurang presisi.
2.    Dalam rangkaian paralel ini, lampu pijar dengan nameplate 25 watt akan menyala lebih terang dibanding 15 watt, karena dengan tegangan yang sama besar, lampu dengan daya yang lebih besar (25 watt) akan menerima arus yang lebih besar dibanding lampu dengan daya yang lebih kecil (15 watt).
3.    Besarnya tegangan yang mengalir pada tiap – tiap beban yang dirangkai secara paralel adalah sama besar.

VII.SARAN
1.      Demi kelancaran praktek, persiapkan dan cek kondisi alat dan bahan.
2.      Alat ukur yang ada di kampus diperbanyak.
3.      Pada waktu praktek jangan banyak bergurau.

VIII.  DAFTAR PUSTAKA
1.      Modul Praktek Politeknik Saint Paul Sorong
2.      Internet : http://trensains.com/hukum_kirchhoff.htm